Mengangkat Tangan Pada Semua Takbir Shalat Jenazah

Mengangkat Tangan Pada Semua Takbir Shalat Jenazah

Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah


Pertanyaan : Mengangangkat tangan dalam shalat jenazah, mana yang pasti : mengangkat tangan pada setiap takbir, atau mengangkat tangan hanya pada takbir pertama saja?

Jawab : Dalam masalah ini terdapat hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dihasankan oleh asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah dan dihasankan pula oleh selain beliau. Mereka bersandar kepada hadits ini dan kepada perbuatan Ibnu ‘Umar sendiri, serta kepada amalan mayoritas ‘ulama dari kalangan shahabat dan yang lainnya. Semua ini menguatkan satu sama lain. Maka menjadi kuatlah hujjah.
Aku berpendapat, berdasarkan hadits ini dan perbuatan shahabat, bahwa disyari’atkan seorang yang shalat untuk mengangkat kedua tangan dalam shalat jenazah, mengangkat kedua tangannya pada setiap takbir.
(Fatawa Fadhilatu asy-Syaikh Rabi’ al-Madkhali, XV/320)

Keterangan:

1. Hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan secara mauquf dan marfu’. Yang mauquf diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahih-nya secara mu’allaq, dan dalam Kitab Raf’ul Yadain dan dalam al-Adab al-Mufrad secara bersambung sanadnya dari jalan ‘Ubaidullah bin ‘Umar dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar, “bahwa dia (Ibnu ‘Umar) mengangkat tangannya pada setiap takbir dalam shalat Jenazah.” Sanad riwayat mauqufini shahih.

2. Adapun hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu secara marfu’ sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dikatakan oleh asy-Syaikh Rabi’ di atas, riwayat tersebut dihasankan oleh asy-Syaikh al-’Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah. Yaitu dalam catatan kaki beliau terhadap Fathul Bari, beliau berkata,
وأخرجه الدارقطني في ( العلل ) بإسناد جيد عن ابن عمر مرفوعا، وصوب وقفه، لأنه لم يرفعه سوى عمر بن شبة. والأظهر عدم الالتفات إلى هذه العلة، لأن عمر المذكور ثقة، فيقبل رفعه، لأن ذلك زيادة من ثقة، وهي مقبولة على الراجح عند أئمة الحديث، ويكون ذلك دليلا على شرعية رفع اليدين في تكبيرات الجنازة. والله أعلم
“Diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dalam “Al-’Ilal” dengan sanad jayyid dari Ibnu ‘Umar secara marfu’. Namun dia (ad-Daraquthni) membenarkan riwayat yang mauquf, karena tidak ada yang meriwayatkan secara marfu’ selain ‘Umar bin Syabh. Namun yang lebih kuat adalah tidak menganggap ‘illah tersebut. Karena ‘Umar itu adalah perawi yang tsiqah, maka periwayatan marfu’-nya bisa diterima, karena itu adalah tambahan dari perawi yang tsiqah. Tambahan tersebut diterima menurut pendapat yang kuat di kalangan para imam hadits. Dengan demikian hadits tersebut sebagai dalil atas disyari’atkannya mengangkat tangan pada takbir-takbir shalat jenazah.
3. asy-Syaikh al-’Utsaimin rahimahullah dalam Syarh Shahih al-Bukhari berkata, “yakni bahwa Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu mengangkat kedua tangannya pada semua takbir (shalat jenazah). Inilah sunnah. Adapun yang berpendapat tidak mengangkat tangan kecuali hanya pada takbir pertama maka itu adalah pendapat yang tertolak. Pendapat yang benar adalah : mengangkat kedua tangan pada setiap takbir. Karena masing-masing takbir adalah rukun, tidak ada yang membedakan antara rukun-rukun tersebut kecuali dengan mengangkat tangan. Karena mengangkat tangan adalah perbuatan, maka dengan itu terwujudlah pembeda antara rukun pertama dengan rukun kedua. Di samping terdapat sunnah dalam hal ini.
4. asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah juga berpendapat mengangkat kedua tangan pada semua takbir shalat Jenazah. (sebagaimana faidah dari asy-Syaikh Khalid Baqais).

AHLUSSUNNAH DIDALAM KEDUDUKAN DAN TEMPAT

AHLUSSUNNAH DIDALAM KEDUDUKAN DAN TEMPAT

1. Dari Alhasan - rahimahullah - berkata : wahai Ahlussunnah BERLEMAH LEMBUTLAH KALIAN
semoga Allah merahmati kalian maka sesungguhnya kalian manusia yang paling sedikit ( Allaalikaai : 19/57/1)

2. Berkata Ayyub - rahimahullah - : ( sesungguhnya saya diberi khabar dengan kematian seorang lelaki dari ahlussunnah dan seakan - akan aku kehilangan sebagian anggota tubuhku ) Allaalikaai : 29/60/1 hilyatul auliya' 9/3

3. Dari sufyan Atsauri - rahimahullah - berkata : ( berwasiatlah kepada Ahlussunnah dengan cara yang baik karena sesungguhnya mereka adalah manusia yang dianggap asing ) Allaalikai :

4. Dari sufyan Atsaury - rahimahullah - berkata : ( apabila sampai kepadamu tentang seorang lelaki yang ada di timur merupakan pengikut sunnah dan yang lain berada di barat maka kirimlah (utusan) kepada mereka berdua dengan SALAM dan do'a kan mereka berdua, Alangkah sedikitnya Ahlussunnah wal jama'ah) Allaalikai : 50/64/1

5. Berkata Imam Ahmad - radiyallahu 'anhu - di akhir risalahnya yang dia telah mengirimkannya kepada Imam Musaddad ibn Masrahad - rahimahullah - ( cintailah ahlussunnah diatas apa yang ada pada mereka. Semoga Allah mewafatkan kami dan kalian diatas sunnah dan jama'ah , dan mengkaruniakan kami serta kalian  pengikutan kepada Ilmu, dan memberikan taufik kepada kami dan kalian terhadap apa yang Dia mencintainya dan meridhainya ) thabaqaat alhanaabilah 345/1

6. Dari Mu'tamar ibn Sulaiman - rahimahullah - berkata ( saya mengunjungi bapakku sementara saya dalam keadaan patah hati dan saya berkata telah meninggal temanku maka Malik berkata apakah dia meninggal diatas sunnah,sayapun menjawab ya..dia kembali berkata : maka janganlah khawatir atasnya ) Allaalikai : 61/67/1

7. Berkata Imam Malik - rahimahullah ta'ala : ( jika seorang lelaki bertemu dengan Allah membawa dosa yang memenuhi bumi kemudian dia bertemu dengan Allah membawa sunnah niscaya  dia berada di Surga bersama para Nabi dan orang - orang yang jujur beserta para syuhada dan orang - orang yang shaleh dan mereka itulah sebaik - baik teman ) zammul kalaam wa ahlihi 76/5-77

8. Berkata Imam Ahmad ( barangsiapa yang wafat diatas Islam dan Sunnah maka dia telah wafat diatas kebaikan seluruhnya ) siyar a'laaminnubalaak 296 /11______

pent. Abu Muhammad RizQ
Forward Ta'zhiim as sunnah 1 riau.


Abu Humaira
Tak Perlu Takut Untuk Terjatuh

KETERBATASAN WAKTU

Alhamdulillah.. sekali lagi Blog ini mengalami perubahan wajah...

Kerana keterbatasan waktu dalam mengupdate di website Salafy.My... belum sempat untuk update sebarang bahan ilmiah di laman ini.. insyaAllah.. dalam masa terdekat akan mula kembali mengisi di sini..

barakallahufeekum...



              Abu Humaira
~Tak Perlu Takut Untuk Terjatuh~

Bimbingan Nabawi : Jalan Keluar dari Fitnah

Bimbingan Nabawi
Merupakan Jalan Keluar dari Fitnah
dan Perlindungan dari Kesesatan dan Ketergelinciran
(al-’Allamah asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhalli hafizhahullah)

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه
أما بعد :
Kita memuji Allah Ta’ala atas pertemuan yang sangat baik ini, di atas puncak mahabbah (kecintaan) dan ukhuwwah fillah. Semoga Allah menyatukan kita dengan mahabbah ini di bawah naungan ‘Arsy-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Semoga Allah menjadi kami dan kalian semua termasuk orang-orang yang mendengar suatu ucapan dan mengikuti yang terbaik dari ucapan tersebut.
Sungguh aku menasehatkan kepada diriku dan antum semua dengan taqwa kepada Allah dan ikhlash untuk-Nya, kokoh di atas al-Haq, berpegang teguh dengan al-Kitab dan as-Sunnah sebagaimana yang dipahami oleh salafush shalih, baik dalam permasalahan aqidah, ibadah, manhaj, maupun akhlak.
Aku wasiatkan kalian dengan semua hal di atas, dan hendaknya kalian benar-benar mementingkannya serta benar-benar kalian junjung tinggi. Juga hendaknya kalian saling bersaudara, saling mencintai, senantiasa mengupayakan sebab-sebab yang bisa mendatangkan kecintaan dan kesatuan antar kalian. Hendaknya kalian menjauhi segala fitnah, problem, dan sebab-sebab perselisihan antar kalian. Sebab-sebab perselisihan itu sangat banyak, maka jauhilah.
Berupaya seriuslah kalian untuk menghafal Kitabullah, dan menghafal apa yang kalian mampu dari hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian mempelajari kitab-kitab para ‘ulama mu’tabar, serta karya tulis para imam mu’tabar dari kalangan para imam sunnah. Jauhilah kitab-kitab ahlul ahwa’ (para pengekor hawa nafsu) dan orang-orang sesat. Karena kebanyakan orang yang mengikuti dan membaca kitab-kitab dan kaset-kaset tersebut terjatuh dalam penyimpangan.
Para ‘ulama salaf telah memperingatkan dari ketergeliciran seperti ini. Kitab-kitab atau kaset yang berisi fitnah-fitnah dan bid’ah-bid’ah itulah yang menggelincirikan kebanyakan manusia. Sungguh para ‘ulama salaf telah memperingatkan (umat) dari (bahaya) kitab-kitab sesat. Bahkan para shahabat membakar mushaf-mushaf al-Qur`an (yang bukan mushaf ‘Utsmani) demi bersatunya umat pada satu mushaf saja (yaitu mushaf ‘Utsmani).
Di sana banyak pemutarbalikan fakta terhadap banyak manusia, yang tidak diketahui oleh sebagian generasi muda, yaitu beberapa cara pandang berbahaya. Berupa pernyataan bahwa boleh saja membaca kitab karya manusia secara umum, ambil kebenaran yang ada padanya dan tinggalkan kebatilannya.
Faktanya, pernyataan tersebut merupakan makar dan tipu daya terhadap pemuda salafy. Seorang pemuda yang belum kokoh kakinya di atas ilmu dan belum kokoh kakinya di atas manhaj salafy, maka dia menjadi sasaran empuk penyimpangan dan penyesatan ketika dia membaca kitab-kitab para pengusung kesesatan dan kebatilan.
Sungguh banyak dari para muda Islam yang tertipu dengan ucapan di atas, ucapan yang berisi makar. Banyak dari pemuda yang akhirnya membaca kitab ahlul batil atau mendengar kaset ahlul batil, sehingga hasilnya adalah penyimpangan.
Rasulullah ‘alaihish shalatu was salam mewasiatkan ketika terjadi perselisihan dan perpecahan yang sangat banyak, agar kita berpegang teguh dengan sunnah dan bimbingan beliau, juga berpegang teguh dengan sunnah dan bimbingan para khulafa’ur rasyidin.
Seseorang tidak akan bisa sampai kepada kedudukan dia mengenal sunnah dan bimbingan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta bimbingan para khulafa`ur rasyidin, kecuali dengan cara mengerahkan segala upaya dengan serius untuk mempelajari sunnah dan bimbingan tersebut, serta memalingkan punggungnya dari segala ucapan orang-orang yang berselisih dan berpecah.
Maka berupaya seriuslah untuk mengenal Sunnah dan Bimbingan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berpegangtegulah dengannya, dan gigitlah Sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian, serta waspadalah kalian dari perkara-perkara baru (dalam agama) sebagaimana telah diwasiatkan oleh Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesungguhnya – demi Allah – ini (wasiat Nabi tersebut) merupakan jalan keluar dari fitnah. Padanya terdapat penjagaan. Dan itu merupakan perahu keselamatan. Barakallahu fikum.
Muliakanlah dan hormatilah arahan dan bimbingan nabawiyah ini. Ketahuilah bahwa menyelisihinya akan mengantarkan pada penyimpangan wal’iyyadzu billah. Sikap tidak memperhatikan, tidak mementingkan, dan tidak menggubrisnya, maka semuanya itu akan mengantarkan pada penyimpangan dan terjatuh pada kebid’ahan.
Tidak ada yang bisa menjaga seseorang dari terjatuh pada kebid’ahan kecuali apabila dia berpegang teguh dengan Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya, dan bimbingan para khulafa`ur rasyidin.
Hal itu tidak akan terwujud kecuali dengan mempelajari, memahami, mengetahui semua Sunnah tersebut dalam bidang aqidah, ibadah, manhaj, dan semua aspek kehidupan. Jahil (bodoh/tidak mengerti) atau meremehkan Sunnah mengantarkan untuk terjatuh kepada bid’ah dan kesesatan, dan itulah “perkara muhdats (baru)” yang dimaksud dalam hadits ini, (Sejelek-jelek urusan adalah perkara-perkara baru (dalam agama) sebagaimana hadits dari shahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim.
Maka atas kalian untuk mengambil nasehat, wasiat, dan peringatan-peringatan dari Nabi yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan begitu akan selamat – insya Allah – aqidah, manhaj, dan akhlak kita.
Aku wasiatkan pula untuk saling bersikap lembut, saling menyayangi, dan saling mencintai antar sesama kalian. Serta serius untuk melakukan sebab-sebab mubarakah yang bisa mendatangkan persatuan dan kecintaan, jauh dari sebab-sebab yang mengantarkan kepada kebencian, saling hasad, dan saling membelakangi, serta yang semisalnya yang banyak terjadi di kalangan para muda.
Dan atas kalian untuk berdakwah ke jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmah dan mau’izhah hasanah. Berdakwahlah kepada umat manusia, termasuk ahlul bid’ah, ahlul ahwa’, hizbiyyun, nashoro, maupun Yahudi. Ajaklah mereka ke jalan Allah dengan hikmah dan mau’izhah hasanah, serta dengan hujjah dan burhan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (Sungguh Allah memberikan hidayah kepada satu orang melalui kamu, maka lebih baik bagimu daripada onta merah).
Bersemangatlah untuk kokoh di atas manhaj yang agung ini sebagaimana yang diajarkan kepada kita. Bersemangatlah agar manusia bisa mendapatkan hidayah. Dan itu tidak akan terwujud kecuali apabila kamu berbekal dengan ilmu, dan berbekal dengan hikmah yang diingiringi oleh hujjah (dalil) dan burhan (bukti).
Umat manusia benar-benar sangat membutuhkan kebaikan ini, yang terwujudkan pada manhaj salafi yang bersumber dari Kitabullah dan dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kalau seandainya kaum muslimin berpegang dengan manhaj ini dengan konsisten, niscaya kalian akan melihat mayoritas umat (di dunia) akan menerima Islam dan mengambilnya.
Namun penyimpangan sangat banyak pada kaum muslimin yang hidup di Eropa, Amerika, dan yang lainnya. Pada mereka ada penyimpangan-penyimpangan dalam aqidah mereka, dalam ibadah mereka, dalam akhlak mereka, dan semua cara-cara muamalah mereka. Yang itu mengotori bentuk Islam dan keindahan Islam, serta membuat orang lari dari kaum muslimin. Kalau seandainya kaum muslimin bisa menampilkan bentuk Islam yang sebenarnya, niscaya kalian akan melihat bagaimana manusia menerima Islam.
Namun sangat disesalkan, sebagaimana yang kita katakan dan juga dikatakan oleh selain kita, bahwa kaum muslimin sendiri yang membuat Islam jelek, dan membuat musuh-musuhnya lari (membenci) Islam dan kaum muslimin. Itu semuanya sebab-sebabnya kembali kepada kebodohan atau kesesatan yang ada pada kehidupan kelompok-kelompok sempalan yang tersebar di negeri-negeri muslimin. Di samping karena cara bersikap yang jelek dan akhlak yang jelek, sehingga itu semua memberikan gambaran yang buruk tentang kaum muslimin dan tentang Islam.
Maka wujudkan dan terapkanlah Islam sebagai agama, aqidah, dan manhaj, insya Allah melalui tanganmu Allah akan memberikan hidayah kepada musuh-musuh Islam, baik Nashara maupun Yahudi, dan yang lainnya. Dengan itu pula orang-orang menyimpang dari kalangan kelompok-kelompok sempalan akan kembali kepada kebenaran dan jalan yang benar. Kelompok-kelompok sempalan yang selama ini kalian hidup dan mendapatkan banyak pertentangan dari mereka dan banya dari kalian yang mengeluhkan mereka.
Kita memohon agar Allah menyatukan hati kita, mengarahkan kepada kebenaran dan kebaikan. Sesungguhnya Rabb kita maha mendengar doa.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم, والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sumber : al-Lubab min Majmu’ Nasha’ih wa Taujihat asy-Syaikh Rabi’ lisy Syabab. Hal. 275-279 cet. Al-Mirats an-Nabawi.
Artikel
Situs Mirats al-Anbiya’
Untuk mendapat rekaman suara, faidah-faidah, artikel, dan fatwa-fatwa lebih banyak lagi
Silakan kunjungi :
situs Mirats al-Anbiya’
( www.miraath.net )
“Kami menghubungkan anda dengan para ‘ulama”

Hanya Kepada Allahlah Kita Beribadah


Tidaklah kita diciptakan kecuali untuk merealisasikan peribadatan hanya kepada Allah Azzawajalla. Begitu juga inti dakwah para Rasul adalah mendakwahkan ummatnya untuk beribadah hanya kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :
وَمَاخَلَقْتُالْجِنَّوَالإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56)
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
 “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) “Beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah Thogut (sesembahan  yang disembah selain Allah yang diri ridha disembah –ed)” (QS. An-Nahl : 36)

Tidak boleh seseorang memalingkan ibadah kepada selain Allah, jika hal ini dilakukan maka sungguh dia telah berbuat syirik (menyekutukkan Allah). Allah Subhanahu wata’aala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (Qs. An-Nisa’:36)
إِنَّ اللهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Qs. An-Nisa : 48)

Lalu apa itu ibadah..?
Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup apa-apa yang Allah cintai dan ridhai, baik berupa perkataan ataupun perbuatan, baik amalan  zhahir dan  amalan bathin. (silahkan lihat Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 10/149-dinukil dari kitab Al-Qaulul Mufid Fi Adilatit, syaikh Abdul Wahhab Al-Whusoby).

Macam-Macam Ibadah
Berikut ini akan disebutkan tentang macam-macam ibadah berserta contohnya.
Ibadah I’tiqadiyah (ibadah yang berkaitan dengan aqidah/keyakinan): Yaitu mentauhidkan Allah dalam Rububiyah-Nya (menyakini Allah satu-satunya pencipta, pemberi rezeki dan pengatur alam semesta), Uluhiyah-Nya (menyakini Allah satu-satunya yang berhak disembah) dan Asma wa Sifat-Nya (menetapkan nama-nama dan sifat Allah tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). ini adalah ibadah yang paling utama dan  yang paling agung.
Ibadah Lafzhiyah (ibadah yang berkaitan dengan lisan) : yaitu mengunakan lisan untuk apa-apa yang Allah cintai dan ridhai dari perkataan. seperti mengucapan Laa Ilaha Illallah Muhammadarrasulullah (syahadat), membaca Al-Qur’an, doa dan dzikir-dzikir yang di ajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam serta ibadah lafzhiyah (ucapan) lainya.
Ibadah Badaniyah (ibadah yang terkait dengan badan) : Yaitu mengunakan badan untuk melakukan apa-apa yang Allah cintai dan ridhai. Seperti ruku, sujud dalam shalat. Dan seperti puasa, amalan-amalah haji, hijrah, jihad dan ibadah badaniyah lainnya.
Ibadah Maliyah (ibadah yang terkait dengan harta) : Yaitu menggunakan harta yang Allah karuniakan untuk apa-apa yang Allah cintai dan ridhai. Seperti mengeluarkan zakat, shadaqah dan yang lainnya.
Ibadah Tarkiyah (ibadah yang terkait dengan meninggalakan sesuatu) : Yaitu seorang muslim meninggalkan apa-apa yang Allah dan Rasul-Nya haramkan dan larang darinya dalam rangka beribadah kepada Allah. Dia meninggalkan maksiat karena takut adzab Allah dan mengharap ridha serta pahala Allah. Seperti meninggalakan perbuatan syirik (menyekutukkan Allah), bid’ah dan yang lainnya. (Silahkan lihat Kitab Tathiral I’tiqad Al Imam Shan’ani, Al-Qaulul Mufid Fi Adilatit Tauhid : , Syaikh Abdul Wahhab Al-Whusoby : dan beberapa syarh kitab Al-Qaulul Mufiid).

Hanya kepada Allah lah kita beribadah. Kita serahkan seluruh ibadah kita hanya kepada-Nya. Dan tidak kepada yang lainnya. Sebagaimana Allah Ta’aala berfirman :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah yang Kami beribaah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. (Qs. Al-Fatihah : 5).

Ditulis oleh : Abu Ibrahim Abdullah Al-Jakarty

DAUROH KALI KE [4] 2013 : KAJIAN KITAB AMRODHUL QULUB WA SYIFA'UHA LI SHEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH





SALAFY MALAYSIA : 
DAUROH KAJIAN KITAB AMRODHUL QULUB WA SYIFA'UHA 
LI SHEIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH 

PADA 
17 - 21 SYAABAN 1434 H 
BERSAMAAN 
26 - 30 JUN 2013 

BERTEMPAT DI 
MASJID QURTUBI , SEGAMBUT , KUALA LUMPUR , MALAYSIA. 

LAYARI : INFOSALAF.WORDPRESS.COM UNTUK MAKLUMAT LANJUT




JADUAL




Pengamat: Ada Konspirasi Agar PKS Tidak Jadi Nomor 1 di 2014


Pengamat politik yang juga pengajar Ilmu Sosial Politik Universitas Bengkulu Lamhir Syam Sinaga mengatakan, sebagian pihak meyakini jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam keadaan aman dan tidak bermasalah, maka PKS bisa menjadi nomor satu di Indonesia pada Pemilihan Umum 2014.

Terkait dengan itu, PKS yang mulai ‘ada taringnya’ saat ini dibuat menjadi seperti 'macan ompong.'

"Ada kekhawatiran yang sangat besar baik dari dalam maupun luar negeri terhadap PKS yang kini diibaratkan seperti macan yang sudah mulai ada taringnya, oleh sebab itu sebelum menjadi lebih besar, dihabisi dulu tenaganya," kata Lamhir di Bengkulu, Selasa (28/5).

Menurut dia, PKS saat ini mengalami konspirasi politik tujuannya agar partai tersebut tidak fokus pada doktrin perjuangannya serta tidak fokus pada target-target partai.

"Jadi target orang itu bagaimana supaya PKS nantinya tidak termasuk menjadi partai yang bisa berbuat apa-apa, dibuat sedemikian rupa menjadi partai netral yang tidak berpengaruh di kancah politik dan bisa dikendalikan, itu target mereka, jadi target mereka itu bukan sampai membubarkan PKS," katanya memprediksi.

Terkait dengan peluang menang pemilu, Lamhir memaparkan bahwa partai yang berpengaruh adalah partai yang mempunyai empat unsur yang saling bersinergi.

"Ada unsur tradisional, emosional, 'power' dan 'interest.' Unsur tradisional ini menyangkut kekeluargaan, sedangkan emosional merupakan keterkaitan emosi, di sini PKS sangat solid sehingga persatuan serta kadernya sangat bagus," katanya.

Namun menurut dia, untuk menjadi partai yang berpengaruh butuh unsur "interest" yang memuat keinginan masyarakat tentang keamanan dan kesejahteraan.

"Setiap partai akan manjadi besar dan mendapatkan dukungan massa kalau dapat memberikan 'security' dan 'prosperity' baik untuk masyarakat maupun untuk partai. Untuk menciptakan unsur 'interest' ini dibutuhkan orang-orang yang handal dalam negosiasi maupun dalam melakukan lobi-lobi, dan orang-orang itu yang saat ini kita lihat dihancurkan di PKS, sehingga mereka ibarat kehilangan taring kalau orang seperti itu tidak ada di partai," kata dia.

Lamhir mengatakan bahwa hantaman permasalahan yang menimpa PKS membuat "floatting mass" akan mengalihkan pilihannya ke partai lain pada pemilihan umum nanti.

"Jadi 'floatting mass' yang semula percaya kepada PKS menjadi masa yang akan beralih ke partai lain, karena mereka melihat tidak ada lagi faktor 'security' pada PKS," katanya.

Menurut dia konspirasi politik yang menimpa PKS tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga ada ikut campur tangan negara asing.

"Bukan orang dalam saja, tetapi ada indikasi luar, ini disebabkan ketakutan negara luar oleh karena PKS sudah mempunyai pengaruh besar saat ini, dan jika PKS menjadi partai nomor satu serta menguasai Indonesia, bukan tidak mungkin ideologi Indonesia juga akan bergeser, apalagi saat ini di Mesir dan Turki dimenangkan oleh partai yang satu doktrin dan ideologi dengan PKS," kata dia. [Sumber: Republika]
 

ajaran islam Powered by Blogger